'Spirited Away' Kisah Gadis Kecil dan Dunia Roh




'Spirited Away' adalah salah satu film yang dibuat oleh Studio Ghibli, perusahaan animasi yang berbasis di Tokyo, Jepang. Film ini disutradarai oleh Hayao Miyazaki, seorang sutradara anime sekaligus pendiri Studio Ghibli.

Film ini rilis di Jepang pada Juli 2001, menarik 23 juta penonton dan meraup keuntungan sebesar 30 miliar yen. Bahkan, film ini meraih banyak penghargaan, yaitu Top 50 films for children up to the age of 14 dari British Film's Institute sebuah organisasi film dan televisi berbasis di Inggris, disebut sebagai "Best Film...of the 21st Century So Far" oleh New York Times, bahkan film ini memenangkan Oscar-winning anime film dalam kategori Best Animated Feature.

Recap Film
Cerita bermula dari seorang anak perempuan berusia 10 tahun bernama Chihiro Ogino yang sedang dalam perjalanan bersama kedua orang tuanya menuju rumah baru mereka dengan mengendarai mobil.


Chihiro nampak tidak bersemangat dengan kepindahan rumah mereka. Ia terus memasang wajah yang sedih dan ngambek. Sampai suatu ketika, Ayah Chihiro hendak mencari jalan pintas terdekat menuju rumah baru mereka. Tetapi, sang Ayah salah berbelok dan malah membawa mereka ke suatu jalan di hutan yang sempit. Sampailah mereka di suatu lorong keramat menuju dunia roh (mereka tidak tahu) yang tidak bisa dilewati mobil mereka. Kedua orang tua Chihiro memutuskan untuk masuk ke dalam sana, tapi Chihiro merajuk ketakutan. Tapi tak lama ia mengikuti kedua orang tuanya masuk ke dalam lorong itu. Tak disangka, ujung lorong itu adalah sebuah padang rumput hijau nan indah. Mereka semua terkejut seraya takjub.



Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan menyusuri padang rumput hijau, menyebrangi sungai kecil, jembatan, hingga tibalah mereka di suatu kedai-kedai yang sepi. Mereka diselimuti keheranan karena tak ada satupun orang yang muncul untuk beraktivitas di sana. Banyak kedai-kedai makanan yang penuh dengan makanan lezat yang sangat menggoda. Kedua orang tua Chihiro berniat memakan itu, tetapi tidak dengan Chihiro. Chihiro melarang mereka karena tidak ada orang yang menjaga kedai tersebut. Ayah Chihiro bilang ia akan membayar makanan nanti ketika penjaga kedai datang. Singkat cerita, Chihiro berlari menyusuri desa itu dan menemukan sebuah kuil dan bertemu seseorang anak menggunakan kimono dengan gelagat aneh seperti menyuruh ‘jauhi area ini’. Anak itu terkejut dan memerintahkan Chihiro untuk pergi dari desa itu, melewati sungai sebelum matahari terbenam. Ia berlari menuju kedai dimana ayah dan ibunya berada. Pemandangan sisi kanan-kiri semakin menakutkan. Jendela-jendela semakin menampakkan ada entitas yang mendiami area tersebut. Namun yang membuat dirinya terkejut, sang Ayah dan Ibu telah berubah menjadi babi yang besar dan terus memakan makanan sebanyak itu dengan lahapnya.

Ayah dan ibu Chihiro berubah menjadi babi

Chihiro menangis sejadi-jadinya, ia terus memanggil sang ayah dan ibu. Matahari sudah terbenam, Ia berlari pergi. Pertokoan atau kedai-kedai itu mulai ramai pada malam hari. Chihiro sudah terlambat, ladang luas yang indah itu kini berubah menjadi lautan. Chihiro dirundung kebingungan, ia melihat banyak makhluk aneh muncul. Makhluk aneh dengan pakaian kimono banyak berdatangan keluar dari sebuah kapal yang berlayar dilaut, diiringi musik melankolis jepang.

Muncul kembali seseorang yang ia temui di kuil, anak itu bernama Haku. Haku menenangkan Chihiro. Tempat ini adalah pemandian roh yang tidak boleh didatangi manusia (bau manusia bagi mereka sangatlah busuk).


Dengan bantuan Haku, Chihiro diarahkan untuk pergi ke tempat Kamaji (siluman laba-laba berwujud kakek tua bertangan panjang yang mengendalikan ketel uap) untuk memberikannya pekerjaan supaya ia dapat bertahan hidup di dunia roh.


Chihiro berusaha untuk meminta pekerjaan kepada Kamaji, tetapi berkali-kali ditolak karena semua pekerjaan sudah banyak yang membantu. Kemudian, datanglah seorang wanita pekerja onsen (pemandian) bernama Rin. Saat itu, Rin sedang mengantarkan makanan untuk Kamaji. Rin terkejut melihat manusia ada disana. Kamaji mengatakan kepada Rin bahwa Chihiro adalah cucunya. Karena kegigihan hati Chihiro, Kamaji menyuruh Rin untuk membawanya ke Yuubaba (Penyihir nenek tua yang menjadi ketua pengelolaan pemandian para roh).


Sesampainya Rin mengantarkan Chihiro kepada Yuubaba, kemudian Chihiro meminta pekerjaan pada Yuubaba. Pada awalnya Yuubaba selalu menolak, tetapi Chihiro tetap gigih dengan keinginannya. Akhirnya Yuubaba memberikan pekerjaan padanya dan membuat kontrak diatas kertas dan harus ditandatangani oleh Chihiro. Setelah itu, Yuubaba menyihir Chihiro dengan mengambil nama aslinya. Nama Chihiro berubah menjadi Sen.


Haku berpesan pada Chihiro untuk selalu mengingat namanya aslinya. Karena Haku juga memiliki nama asli, tapi ia sendiri telah lupa siapa nama aslinya. Maka dari itu Haku meminta Chihiro untuk menyimpan kertas yang bertuliskan namanya. Haku berkata “Jika dia (Yuubaba) mencuri namamu, kau tak akan bisa menemukan jalan pulangmu.”



Setelah Sen (Chihiro) mendapatkan pekerjaan, mulailah ia dirundung kesibukan. Mengepel lantai, membersihkan kolam pemandian, dan tugas-tugas yang lainnya.




Saat Sen sedang bersih-bersih, ia melihat diluar tempat ia bekerja, ada roh tanpa wajah (Kaonashi) yang kehujanan. Kemudian ia membuka pintu dan mempersilakan Kaonashi masuk kedalam.


...........

Pada hari pertama Sen bekerja, ada pelanggan onsen yang sangat tidak biasa. Datang roh sungai yang berukuran besar, sangat bau dan kotor. Tidak ada yang berani menanganinya. Yuubaba memerintakan Sen untuk treat roh tersebut dengan baik.



Ternyata roh itu adalah roh sungai yang sangat kotor karena sampah-sampah sungai. Ia berubah menjadi naga putih dengan wajah kakek tua. Setelah tubuhnya bersih, roh sungai memberikan sebuah hadiah kepada Sen berupa kue herbal ajaib

Roh sungai
   
Sen diberi kue ajaib dari roh sungai

Di luar pemandian, Sen melihat naga putih yang terluka parah. Ternyata naga itu adalah Haku. Haku terluka parah karena diserang oleh burung-burung kertas yang mencoba melawannya karena ia mengambil segel berharga milik Zeeniba (saudari kembar Yuubaba). Karena marah, Zeeniba menyihir bayi Yuubaba dan burung Yuubaba menjadi seekor tikus dan lalat kecil. Sehingga Yuubaba tidak mengenal mereka lagi.


Sen memberikan kue herbal ajaib dari roh sungai kepada Haku (naga putih). Haku telah berubah menjadi manusia, tetapi kondisinya sangat lemah, hanya segel dan mantra dari Yuubaba yang keluar dari tubuh Haku. Secepatnya Kamaji menyuruh Sen untuk menghancurkan segel tersebut. Karena Haku masih sangat lemah, Sen pergi ke rumah Zeeniba dengan bantuan Kamaji yang memberikan tiket kereta dan Rin yang mengantarkannya ke rel kereta. Sen pergi kesana untuk menyelamatkan Haku ditemani oleh Kaonashi yang sebelumnya diselamatkan oleh Sen dengan diberi roti herbal pemberian roh sungai. Sen juga berangkat bersama Anak Yuubaba yang menjadi tikus dan lalat kecil menaiki kereta yang relnya menyusuri laut.


Setelah mereka sampai di rumah Zeeniba, ternyata Zeeniba menerima kedatangan mereka dengan baik, ia sangat baik hati dan penuh kasih sayang. Bahkan Sen memanggil Zeeniba dengan sebutan ‘obachan’. Kemudian, Sen meminta maaf kepada Zeeniba atas perbuatan haku yang telah mencuri segel milik Zeeniba. Zeniba terkejut karena Seng berhasil menghancurkan segel yang ada pada tubuh Haku. Zeeniba berkata, mantra tersebut hanya bisa hancur karena cinta. Sen juga bercerita bahwa nama aslinya adalah Chihiro yang menurut Zeeniba adalah nama yang indah.




Sementara itu, Haku telah sembuh dan ia menghadap Yuubaba, memohon kepadanya untuk melepaskan Sen dan orang tuanya untuk kembali ke dunia mereka. Yuubaba mentah-mentah menolak permohonan itu. Tetapi Haku menyadarkan kepada Yuubaba bahwa ada miliknya yang hilang. Yuubaba menyadari bahwa bayi besarnya hilang, ia bahkan menuduh Sen membawa bayinya pergi. Haku memberitahukan bahwa bayi besarnya sedang jalan-jalan ke rumah Zeeniba mengembalikan segel milik Zeeniba. Haku melayangkan kesepakatan, jika ingin bayi Yuubaba kembali, Yuubaba harus melepaskan Sen dan kedua orang tuanya kembali.

Kemudian, Setelah Haku membuat kesepakatan dengan Yuubaba, ia menjemput Sen ditempat Zeeniba. Haku meminta maaf kepada Zeeniba dan meminta izin untuk membawa Sen dan bayi Yuubaba (tikus) serta lalat kecil. Sementara itu, roh tanpa wajah (Kaonashi) menetap dirumah Zeeniba untuk menemani hari-hari tua Zeeniba disana.



Zeeniba memberikan sebuah ikat rambut kepada Sen dan memintanya untuk menggunakan ikat rambut tersebut (mungkin untuk memudahkan Sen dalam menebak mana orang tua Sen diantara babi-babi yang dipersiapkan Yuubaba).

Diperjalanannya terbang bersama Haku, terjadi kejadian yang luar biasa. Sen ingat kejadian saat ia kecil, ia pernah hampir tenggelam di sungai dan orang yang menyelamatkannya adalah Haku. Sen bilang sungai tempat ia hampir tenggelam adalah Sungai Kohaku. Seketika Haku mengingat nama aslinya. Nigihayami Kohaku Nushi. Saat itu sisik-sisik naga haku terlepas, sihir dalam dirinya hilang, Haku kembali menjadi manusia. Bayi besar Yuubaba telah kembali kewujud semula, begitu juga lalat kecil telah menjadi burung kembali.



Sesampainya mereka di pemandian para roh, seperti kesepakatan Haku dan Yuubaba, orang tua Sen akan dibebaskan. Nampaknya tidak semudah yang dipikirkan. Disinilah pikiran licik Yuubaba bermain. Sen harus menembak mana orang tua Sen diantara semua babi yang disiapkan Yuubaba. Tetapi Sen bisa menjawab dengan tepat, akhirnya kertas kontrak Sen hancur dan Sen kembali menjadi Chihiro.

Haku mengantarkan Chihiro ke padang rumput yang luas, ia mengatakan bahwa kedua orang tua Chihiro telah menunggu didepan sana. Haku berpesan kepada Chihiro jangan pernah lagi menengok ke belakang, teruslah berjalan lurus ke depan. Chihiro masih khawatir bagaimana nasib Haku setelah ia pergi. Haku berpesan untuk tidak khawatir dengannya karena ia akan segera mengundurkan diri dari Yuubaba dan kembali ke dunianya juga. Chihiro dirundung rasa lega. Ia berharap bisa bertemu kembali dengan Haku.


Orang tua Chihiro telah menunggunya di depan lorong merah, mereka mendapati mobil mereka telah dipenuhi dedaunan serta rumput-rumput yang makin meninggi. Waktu tetap berjalan saat mereka terjebak disana.


Ulasan
Lumayan capek juga ya menyelesaikan satu cerita yang complicated ini. Film ini adalah film produksi Studio Ghibli yang pertama kali aku tonton yang akhirnya bikin jadi kepo sama film lainnya! 

Aku suka sekali dengan scene awal di film ini yang sudah membangun rasa ingin tahu para penontonnya. Contohnya pada scene ketika Chihiro dan orang tuanya sampai di suatu terowongan atau lorong yang tua, keramat, dan menakutkan. Di dalam scene isi, perasaanku terwakili oleh ekspresi Chihiro yang nampak takut dan cemas. Aku pernah membaca satu buku, yaitu Nightmare Encyclopedia (Belanger, 2006) didalam satu bab nya: Talmud to Tunnel. Dalam bab tersebut dijelaskan sedikit tentang orang yang bermimpi buruk tentang tunnel (terowongan) bermakna bahwa orang tersebut sedang mengalami masa transisi dalam hidupnya. Interpretasi yang didapatkan berbeda-beda pada tiap individu. Jika ia melihat ujung terowongannya terang maka ia menginginkan hidup yang lebih baik, sebaliknya jika kita melihat ujung terowongan yang gelap artinya terbukanya kembali traumatism ataupun mengalami gangguan kecemasan. Menurutku, scene ini sangat simbolik dan penuh makna pada apa yang akan terjadi berikutnya.

Aku juga suka banget sama animasi film ini. Animasinya membawa kita masuk kedalam cerita and captured every little detail! Aku membayangkan perasaan Chihiro saat masuk kedalam tempat Kamaji di ketel uap, bagaimana suasana panas nya di sana, atau saat Chihiro memasuki lorong yang menakutkan dengan dinding yang sudah mengelupas, terdapat patung aneh ditengahnya. It was weird at all dan yang menonton juga bisa merasakannya. Aku juga sangat suka dengan keindahan warna yang diberikan pada animasi film ini. Cantik bangeeeet~


Banyak sekali karakter di film ini yang me-mutarbalikkan penilaianku terhadap karakter mereka. Seperti Kamaji dan Rin, awalnya aku berpikir mereka tidak akan membantu Chihiro. Tetapi setelah ditonton terus seiring alur cerita, mereka sangat baik. Bahkan banyak membantu Chihiro di dunia roh. Karakter Zeeniba sendiri, pada awalnya aku kira akan sama saja dengan saudara nya, Yuubaba. Tetapi nyatanya ia berbeda dengan saudaranya, ia sangat penyayang dan ramah. Inilah yang banyak membuang penilaianku pada satu karakter di menit menit pertama, semua itu bisa mengubah pemikiranmu 180°. Menurutku, inilah ciri khas film dari Studio Ghibli. Setelah aku menonton banyak film mereka lainnya, banyak karakter yang punya sisi jahat dan baik. Sehingga segala aspek bukan hitam dan putih.

Karakter Chihiro pasti sangat dikagumi banyak penonton, bagaimana tidak, walaupun ia sedang mengalami masa-masa sulit, hingga dirinya sendiri butuh pertolongan, ia tetap menolong yang ada disekelilingnya. Misalnya Haku ketika ia terluka parah dan Kaonashi (Roh tanpa wajah) ketika ia dipenuhi ketamakan.

Terakhir, musik dalam film ini pun sangat mendukung suasana film. Karena musik yang sangat cocok dengan scene di setiap waktu sehingga menontonnya makin membuat penonton larut pada alur yang sedang berjalan.

Selesai juga review movie kali ini! Terima kasih semuanya telah mengunjungi tulisanku ini! Bisa juga tinggalkan komentar untuk kritik dan sarannya yaa, thank you!

Comments

Popular posts from this blog

SEP Summer 2022: Journey to The Land of Pharaohs

Upaya Promotif dan Preventif Tenaga Kefarmasian dalam Pelayanan Kefarmasian di Masa Pandemi Covid-19

Dexamethasone: Obat Warung? Penangkal Covid-19?